Selasa, 30 April 2013

PERNIKAHAN DINI DAN AKIBATNYA TERHADAP KERPRO REMAJA

PERNIKAHAN DINI DAN AKIBATNYA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Pengertian pernikahan Perkawinan dari sudut bahasa,adalah terjemahan dari kata nakaha dan jawaja. Kata zaud berarti pasangan,nikah berarti berhimpun dengan demikian dari sisi bahasa perkawinan berarti berkumpulnya dua insan yang semula terpisah dan berdiri sendiri menjadi satu kesatuan yang utuh dan bermitra. Pernikahan Dini dan Kematangan Pernikahan dini selalu di kaitkan dengan usia pernikahan yang di laksanakan pada ambang batas atau di bawah usia perkawinan yang di perbolehkan oleh undang-undang (19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan). Ambang batas tersebut sebenarnya baru “awal kebolehan” yang ditolerir oloeh hukum di negara kita.Kesiapan sosial dan kesiapan mental di sinilah perlu kiranya mempertimbangkan kondisi perkawinan yang mencukupi untuk dapat dikatakan cukup matang dalam persiapan. Moti-motif Pernikahan Dini 1. Faktor ekonomi 2. Meminimalisir pergaulan bebas 3. Ambisi 4. MBA(Married by accident) Dampak Buruk Menikah di usia Muda bagi Kesehatan Reproduksi Pernikahan dini melanggar hak anak terutama anak perempuan. Anak perempuan, sebagai pihak yang paling rentan sebagai korban kasus pernikahan dini, juga mengalami sejumlah dampak buruk 33,5% anak usia 13-18 tahun pernah menikah, dan rata-rata mereka menikah pada usia15-16 tahun. Perkawinan dini berdampak pada kesehatan reproduksi anak perempuan. Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan.Anak perempuan berusia 10-14 memiliki kemungkinan meninggal lima kali lebih besar, selam kehamilan atau melahirkan, di bandingkan dengan perempuan berusia 20-25 tahun sementara itu anak perempuan berusia 15-19 tahun memiliki kemungkinan dua kali lebih besar. Dampak Pernikahan Dini Terhadap Usia Dini Perkawinan dalam usia muda merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keganasan mulut rahim. Kanker serviks adalah yang menyerang bagian ujung bawah rahim yang menonjol di vagina.Kanker serviks merupakan kanker yang bersal dari leher rahim ataupun mulut rahim yang tumbuh dan berkembang dari serviks, dapat menembus keluar serviks sehingga tumbuh di luar serviks bahkan terus tumbuh sampai dinding panggul. Remaja tahap awal berisiko paling besar untuk menghadapi masalah dalam masa hamil dan melahirkan anak, BBLR, kematian bayi,dan abortus, remaja tahap cenderung memulai perawatan prenatal lebih lambat dari pada remaja berusia lebih tua dan wanita dewasa mereka memiliki resiko tinggi. Pada masa remaja ini alat reproduksi belum matang melakukan fungsinya. Rahim atau uterus baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 tahun,karna masa ini fungsi hormonal melewati masa maksimal. Pada usia 14-18 tahun,perkembangan otot-otot rahim belum cukup baik kekuatan dan kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan rahim dapat rupture atau robek. Pada usia 14-19 tahun sistem hormonal belum stabil, kehamilan menjadi tak stabil mudah terjadi pendarahan dan terjadilah abortus atau kematian janin. Usia kehamilan terlalu dini dari persalinan memperpanjang rentang usia reproduktif aktif. Hal ini dapat mengakibatkan resiko kanker leher rahim di kemudian hari. Beberapa resiko yang bisa timbul dari kehamilan usia dini yaiatu : a.Kurangnya perawatan senam hamil dan sebelum melahirkan gadis remaja yang terutama yang hamil jika mendapatkan dukungan keluarga sangat beresiko mengalami kekurangan dal perawatan selama hamil dan sebelum melahirkan.Padahal perawatan ini sangat penting terutama di bulan-bulan awal kehamilan,perawatan ini berguna untuk memantau kondisi medis ibu dan bayi serta pertumbuhannya.Jika ada komplikasi bisa di tangani dengan cepat. b. Tekanan darah tinggi Remaja hamil meiliki resiko mengalami TD tinggi atau disebut dengan pregnancy induced hypertension, di bandingkan dengan perempuan yang hamil di usia matang. Kondisi ini memicu terjadinya pre-eklamsi, yaitu kondisi medis yang berbahaya yang menghubungkan tekanan darah tinggi dengan kelebihan protein dalam urine. Pembengkakan tangan wajah ibu serta kerusakan organ. c. Kelahiran prematur Kehamilan yang normal berlangsung selama 38-40 minggu sehingga jika lahir sebelum usia tersebut disebut kelahiran prematur.Jika ibu yang hamil tidak mendapatkan perawatan yang cukup atau kondisi tertentu bisa memicu,kelahiran prematur yang berisiko pada beyinya seperti gannguan pernafasan,sistem pencernaannya belum sempurna atau gannguan organ lainnya. d.BBLR Jika kelahiran secara prematur atau tidak mendapatkan gizi yang cukup selama hamil,ada kemungkinan bayi yang lahir memiliki berat badan yang rendah.Bayi yang memiliki BBLR biasanya sekitar 1500-2500gr,sedangkan jika dibawah 1500 gr maka tergolong sangat rendah.Hal ini menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan sang bayi. e.Resiko tertular penyakit menular seksual atau pms Remaja melakukan hubungan seks memiliki resiko tertular penyakit tertular seperti chalmdiya dan hiv. Hal ini sangat penting di waspadai karena PMS bisa menyebabkan gangguan pada serviks (mulut rahim) atau menginfeksi mulut rahim dan janin yang sedang di kandung. f. Defresi Pasca Melahirkan Kehamilan yang terjadi pada saat remaja bisa beresiko tuinggi mengalami depresi pasc melahirkan, para gadis akan merasa down dan sedih setelah melahirkan bayinya. Depresi bisa mengganggu pertumbuhan bayi yang baru lahir dan juga perkembangan remaja tersebut yaitu karna itu remaja harus berbicara secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang di percayai. g. Timbul Perasaan Sendiri dan Terasing Remaja yang hamil cenderung akan memiliki pikiran takut terisolasi atau merasa sendiri. Kondisi akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan janin yang ada dalam kandungannya.Karna itu memiliki minimal satu orang bisa di percayai dapat memberikan dukungan emosional yang di butuhkan agar dia selalu sehat selam kehamilannya. Dampak psikologis Seorang yang menikah han yang terjadi pada usia remaja secara mental belum siap menghadapai perubahan yang terjadi pada saat kehamamilan, belum siap menjalankan peran sebagai ibu dan belum siap menghadapi masalah rumah tangga yang sering kali melanda kalangan keluaraga yang baru karna baru menikah karna masih dalam proses penyesuaian. Dampak Sosial Faktor sosial budaya adalah masyarakat patriaki yang bias gender yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah hanya di anggap lengkap seks laki-laki saja kondisi ini hanya akan melestarikan budaya partriaki bias gender yang melahirkan kekerasan terhadapa perempuan Remaja yang menikah di usia muda umunya belum memiliki jiwa dalam arti kemantapan berfikir dan berbuat, mau menang sendiri atau egois,mudah putus asa, tidak bertanggung jawab hal ini terjadi karna mereka masih beradap pada tahap peraliharan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pernikahan remaja pandangan dan pengetahuan yang cukup peran seorang istri atau peran seoran bapak kepala dan rumah tangga yang dapat mempengaruhi keharmonisan dan kelestarian perkawianan maka itu kematangan jiwa sangat di perlukan agar perkawinan dapat mewujudkan kebahagiaan bagi keluarga dan kesejahteraan bagi keluarga. ROLE PLAY PERNIKAHAN DINI DAN AKIBATNYA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Di suatu desa tinggallah seseorang anak bersama ibunya. Mereka adalah keluaraga yang sangat sederhana yang mana anaknya tersebut ingin mengetahui pernikahan dini dan akibatnya terhadap kesehatan reproduksi.Kemudian ibunya mengajak keesokan hari untuk pergi ke klinik bidan. Anak : Ibu,jadi kan hari ini kita pergi ke klinik? Ibu : Jadi nak cepat sana ganti pakaian mu Anak : Ia bu... (Ibu dan anak telah sampai di klinik bidan) Ibu dan Anak : Selamat pagi bu...... Bidan : Selamat pagi..silahkan masuk buk.. Silahkan duduk buk.. Ada yang bisa saya bantu bu ?? Ibu : Begini bu bidan ,anak perempuan saya ini ingin mengetahui tentang masalah pernikahan dini dan akibatnya terhadap kesehatan reproduksi Bidan : Baiklah buk, sebelum saya menjelaskan saya akan bertanya dahulu kepada anak ibu....emmmm...nama adik siapa ya? Dan usianya berapa tahun sekarang? Anak : Nama saya bu, leni.Saya sekarang berusia 18 tahun Bidan : emmmmm....Baiklah saya akan mulai menjelaskannya, pernikahan dini adalah pernikahan yang di lakukan pada usia perkawinan yang kurang dari 20 tahun . Remaja yang menikah di usia muda umunya belum memiliki jiwa dalam arti kemantapan berfikir dan berbuat, mau menang sendiri atau egois,mudah putus asa, tidak bertanggung jawab hal ini terjadi karna mereka masih beradap pada tahap peraliharan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Anak : O...gitu bu, jadi bu ada gak dampaknya ke alat reproduksi jika menikah di bawah umur.. Bidan : Ada,akibatnya seperti Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan.Anak perempuan berusia 10-14 memiliki kemungkinan meninggal lima kali lebih besar, selam kehamilan atau melahirkan, di bandingkan dengan perempuan berusia 20-25 tahun sementara itu anak perempuan berusia 15-19 tahun memiliki kemungkinan dua kali lebih besar.Kemudian Pada masa remaja ini alat reproduksi belum matang melakukan fungsinya. Rahim atau uterus baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 tahun,karna masa ini fungsi hormonal melewati masa maksimal. Pada usia 14-18 tahun,perkembangan otot-otot rahim belum cukup baik kekuatan dan kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan rahim dapat rupture atau robek. Pada usia 14-19 tahun sistem hormonal belum stabil, kehamilan menjadi tak stabil mudah terjadi pendarahan dan terjadilah abortus atau kematian janin. Usia kehamilan terlalu dini dari persalinan memperpanjang rentang usia reproduktif aktif. Hal ini dapat mengakibatkan resiko kanker leher rahim. Anak :jadi bu gimana caranya supaya saya tidak terjerumus dalam pernikahan dini? Bidan :bergaul jangan terlalu bebas,kita boleh saja berteman kepada siapa saja tapi jangan mau diajak ke hal yang tidak baik.Kita harus pintar menjaga diri kita sendiri. Anak :Bu..apakah ada dampak psikologis nya?? Bidan :Ada,dampaknya itu terhadap mental yang belum siap untuk menerima kehamilan yang sudah terjadi.. akan merasa sendiri dan menyesal. Anak :oow..begitu bu..Saya jadi takut dengan pernikahan dini itu. Bidan :Ia nak,kamu harus pintar menjaga diri kamu,karena banyak orang diluar sana yang tidak menyayangi diri nya. Ibu :Jadi gimana nak,apakah kamu sudah mengerti tentang pernikahan dini itu? Anak :Sudah bu.. Ibu :Baiklah bu kalau begitu saya permisi dulu ya bu.. trimakasih atas penjelasan tentang pernikahan dini ini bu. Bidan :ohh ia bu.. sama-sama bu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar